Selasa, 27 September 2011

PENYAKIT PADA TUMBUHAN,HEWAN DAN MANUSIA


A.    Penyakit-penyakit pada Manusia
1.      Osteoporosis
Yaitu suatu penyakit yang menyebabkan tingkat kepadatan tulang menurun. Osteoporosis menggerogoti kekuatan tulang trabecular sehingga kekuatannya berkurang drastis, juga tulang cortical menipis dan secara keseluruhan tulang akan mudah patah. Penyakit ini mengintai orang yang sudah lanjut dan wanita yang memasuki masa menopause.
2.      Osteomalacia
Penyakit ini mengakibatkan tulang menjadi lunglai diakibatkan kekurangan vitamin D atau kesalahan metabolisme di dalam tubuh. Sama halnya dengan osteoporosis, osteomalacia juga berpotensi membuat tulang cepat patah.
3.      GONORRHEA & CHLAMYDIA
-          Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa minggu setelah hubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit ini
-          Pada pria, penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari kemaluan pria. Buang air kecil dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat terasa berat atau tidak terasa sama sekali.
-           Gejala-gejala gonorrhea pada wanita biasanya sangat ringan atau tidak terasa sama sekali, tetapi kalau tidak diobati penyakit ini dapat menjadi parah dan menyebabkan kemandulan
-          Penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik bila ditangani secara dini
4.      Herpes
-          Disebabkan oleh virus, dapat diobati tetapi tidak dapat disembuhkan
-          Gejala timbul antara 3 sampai 10 hari setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini
-          Gejala awal muncul seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan berair.
-          Dalam 5 sampai 10 hari gejala hilang
-          Virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul lagi sesuatu saat, dan kadang-kadang sering
-          Wanita kerap kali tidak sadar bahwa ia menderita herpes akrena lecet terjadi di dalam vagina
5.      INFEKSI JAMUR
-          Disebabkan oleh jamur
-          Menyebabkan kegatalan berwarna merah di bawah kulit pria yang tidak disunat
-          Pada wanita akan ke luar cairan putih kental yang menyebabkan rasa gatal
-          Dapat disembuhkan dengan krim anti jamur

6.      SYPHILIS
-          Disebabkan oleh bakteria. Lesi muncul antara 3 minggu sampai 3 bulan setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini
-          Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada umumnya tidak terasa sakit
-          Luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap pada tubuh dan penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh Lecet-lecet ini akan hilang juga, dan virus akan menyerang bagiantubuh lain
-          Syphilis dapat disembuhkan pada tiap tahapan dengan penicillin
-          Pada wanita lesi dapat tersembunyi pada vagina
7.      VAGINISTIS
-          Infeksi pada vagina yang biasanya menyebabkan keluarnya cairan dari vagina yang berbau dan menimbulkan ketidak nyamanan
-          Disebabkan oleh berbagai jenis bakteri (bakteri gonorrhea, chlamydia) atau jamur
-          Juga dapat disebabkan oleh berbagai bakteri tidak berbahaya yang memang menetap pada vagina
-          Dapat diselidiki dengan meneliti cairan vagina tersebut dengan mikroskop
-          Pada umumnya dapat disembuhkan dengan obat yang tepat sesuai dengan penyebabnya.
8.      BISUL PADA ALAT KELAMIN
-          Disebabkan oleh virus (Virus Human Papilloma atau HPV)
-          Muncul berupa satu atau banyak bisul atau benjolan antara sebulan sampai setahun setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit tersebut
-          Pada umumnya tidak dapat terlihat pada wanita karena terletak di dalam vagina, atau pada pria karena terlalu kecil. Dapat diuji dengan lapisan cuka
-          Dapat berakibat serius pada wanita karena dapat menyebabkan kanker cervix
-           Bisul pada kelamin ini dapat disembuhkan, wanita harus menjalankan pap smear setiap kali berganti pasangan intim
9.      AIDS (ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME)/HIV DISEASE
-          Penyakit akibat hubungan intim yang paling serius, menyebabkan tidak bekerjanya sistim kekebalan tubuh
-          Tidak ada gejala yang nyata tanpa penelitian darah
-          Dapat menyebabkan kematian setelah sepuluh tahun setelah terinfeksi virus HIV, tetapi pengobatan telah ditemukan
-          Disebarkan melalui hubungan intim [berciuman, making love], hubungan dengan lendir penderita dan pemakaian jarum suntik secara bersamaan.
10.  KUTU DI BAWAH KULIT
-          Mirip dengan kutu kelamin, tetapi ukurannya lebih kecil dan menetap di bawah kulit
-          Menyebabkan luka-luka kecil dan gatal di seluruh tubuh
-          Diobati dengan obat cair yang diusapkan ke seluruh tubuh
-          Pakaian, seprei dan handuk harus dicuci setelah pengobatan, karena kutu dapat menetap pada kain-kain terebut

B.     Penyakit- penyakit pada Hewan
1.      DEMODECOSIS
Demodecosis disebabkan tungau (mite) Demodex canis pada anjing, sedangkan pada kucing kasus ini jarang terjadi dan disebabkan oleh Demodex cati. Tungau ini berkembang biak di folikel rambut dan mengakibatkan kerusakan kulit berupa furunculosis (kerusakan folikel rambut) yang dapat diperparah dengan adanya infeksi bakteri sekunder.
2.      SCABIES
Scabies disebabkan tungau Sarcoptes scabiei dan memiliki siklus hidup 17-21 hari. Berbeda halnya dengan demodex, scabies berkembang biak dan membentuk terowongan di bawah kulit, yaitu pada stratum korneum sehingga menyebabkan rasa gatal yang sangat pada hewan.
3.      JAMUR / FUNGI
Istilah gangguan kulit oleh jamur pada hewan biasa dikenal dengan ringworm atau dermatofit. Penularan fungi dapat terjadi melalui kontak langsung dari hewan penderita maupun lingkungan yang mengandung spora seperti di tempat tidur dan karpet dimana keistimewaan dari spora fungi dapat bertahan hingga beberapa bulan.
4.      Ringworm
Ringworm dapat menginfeksi anjing, kucing, manusia dan spesies lainnya yang dapat menular satu sama lain. Resiko kejadian ringworm akan meningkat berkaitan dengan beberapa faktor.
1.      Umur : jamur dapat menginfeksi hewan umur berapapun tetapi hewan berumur kurang dari 1 tahun mempunyai resiko tertinngi.
2.      Spesies dan Ras : Kucing mempunyai resiko lebih tinggi daripada anjing. Ras Persia pada kucing dan ras Yorkshire pada anjing serta ras berbulu panjang pada umumnya mempunyai resiko yang lebih tinggi.
3.      Status kekebalan : Kondisi hewan yang mengalami keadaan imunitas yang rendah seperti mengalami infeksi virus, bunting dan menyusui, malnutrisi, kanker, stress dan sedang meminum obat anti inflamasi
4.      Hewan-hewan yang berada dalam lingkungan populasi yang tinggi dan perawatan yang kurang baik.
5.      Lingkungan yang mempunyai cuaca yang panas dan lembab
5.      Demodex
Demodex sebenarnya merupakan flora normal di folikel rambut dan kelenjar sebaceous dalam jumlah kecil , yang proses perjalanannya menimbulkan penyakit disebabkan gangguan toleransi dari sistem imun hewan itu sendiri dan dapat dipicu oleh adanya gangguan imunologis dan genetik hewan.
 
6.      demodecosis
Gambaran klinis demodecosis pada anjing ditandai dengan adanya lesio pada kulit berupa erythema (kemerahan pada kulit) hingga hyperpigmentasi, kebotakan, dan penebalan kulit serta kerusakan folikel rambut (furunculosis) dan dapat ditambah dengan adanya infeksi bakteri sekunder yang memperparah kerusakan kulit.
7.      Meningitis
Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu membrane atau selaput yang melapisi otak dan syaraf tunjang. Meningitis dapat disebabkan berbagai organisme seperti virus, bakteri ataupun jamur yang menyebar masuk kedalam darah dan berpindah kedalam cairan otak. Pasien yang diduga mengalami Meningitis haruslah dilakukan suatu pemeriksaan yang akurat, baik itu disebabkan virus, bakteri ataupun jamur

8.      Anthrax (Radang Limpa)
Penyakit anthrax disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Bakteri ini bentuknya panjang, terbungkus kapsul. Pada kondisi yang kurang menguntungkan, bakteri ini akan membentuk spora untuk melindungi dirinya, sehigga ia mampu bertahan hidup dalam segala cuaca dan dalam waktu bertahun-tahun. Penyakit juga bisa hidup dalam suasana anaerob, sehingga apabila mereka terbenam ke dalam lapisan tanah pun tetap bisa bertahan hidup. Pada saat tanah tergenang air, dicangkul atau dibajak, mereka terangkat ke atas.
 9.      Surra
Penyebabnya adalah sejenis protozoa Trypanosoma evansi. Protozoa ini hidup di dalam darah penderita dan mengisap glukosa yang terkandung di dalam darah. Selain itu, ia mengeluarkan sejenis racun yang disebut trypanotoksin yang bisa mengganggu penderita.
10.  Radang Paha
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Clostridium chanvoei. Hidupnya anaerob (tanpa udara). Bahkan bisa membentuk spora jika kondisi tidak menguntungkan. Sehingga mereka bertahan hidup cukup lama di dalam tanah ataupun di rerumputan. Spora ini akan mati di dalam air mendidih selama 15 menit dan yang terdapat di dalam daging akan mati pada temperatur 110oC selama 6 jam. Bakteri yang berada di dalam maupun di luar tubuh dapat membentuk spora.
C.    Penyakit-penyakit pada Tumbuhan
1.      Wereng dewasa
Wereng dewasa menetap dipangkal tanaman. Selain mengeluarkan virus kerdil rumput dan kerdil hampa. Jika terserang virus kerdil rumput, padi beranak banyak, daun menjadi pendek dan tidak bermalai. Sementara virus kerdil hampa membuat daun pendek, kaku, anakkan bercabang, dan malai hampa.
  1. Bud Rot atau Penyakit Busuk Titik Tumbuh, gejala serangan pada tanaman yang terserang, kuncupnya mengeluarkan bau busuk, kuncup membusuk dan mudah dicabut. Penyebab serangan bakteri erwinia, pengendalian dapat mengaplikasikan bakteri yang berfungsi sebagai pemangsa bagi bakteri erwinia.
  1. Spear Rot atau Busuk Kuncup, gejala serangan daun berwarna kecoklatan, jaringan pada kuncup yang terserang membusuk. Penyebab serangan ini sampai saat ini masih dalam kajian dan belum menemukan penyerang yang pasti. Pengendalian yang dilakukan masih sebatas melakukan pemotongan bagian kuncup yang terserang.

  1. Upper Stem Rot atau Penyakit Busuk Batang Atas, gejala serangan memperlihatkan batang pada ketinggian sekitar 2 m di atas tanah membusuk dan berwarna coklat keabuan, warna daun yang terbawah berubah dan selanjutnya akan mati. Serangan disebabkan oleh jamur fomex noxius, penanganan dengan cara membuang bagian batang yang terserang dan menutup bekas luka dengan obat luka yang ada. Pada kondisi parah tanaman dibongkar dan dimusnahkan.
  1. Basal Stem Rot atau Penyakit Busuk Pangkal Batang, gejala serangan pada daun yang terserang akan berwarna hijau pucat, tempat yang terinfeksi mengeluarkan getah, pada daun yang tua akan layu dan patah. Penyebab serangan adalah jamur Ganoderma, pengendalian dan pencegahan dapat melakukan aplikasi dengan menggunakan bahan yang mengandung Tricodherma ( produk CustomBio ), dapat disemprotkan kebagian yang terserang dan penyemprotan pada tanah sekeliling tanaman pokok secara melingkar. 
  1. Dry Basal Rot atau Penyakit Busuk Kering Pangkal Batang, gejala serangan tandan buah membusuk, pelepah daun terutama bagian bawah patah, penyebabnya jamur Ceratocytis paradoxa, penanganan untuk tanaman yang sudah terserang secara hebat dengan melakukan pembongkaran dan pemusnahan dengan cara dibakar.
  1. Blast Disease atau Penyakit Akar, gejala serangan pertumbuhan tanaman terlihat tidak normal, daun menguning, keragaan tanaman tidak segar. Penyebab serangan jamur Rhizoctonia lamellifera, Phytium sp , pengendalian dimulai sejak awal kegiatan di dalam pesemaian dengan mempersiapkan media yang tidak terkontaminasi jamur, drainase yang baik agar tidak terjadi kekeringan yang ekstrim pada tanaman

  1. Anthracnose atau Penyakit Antraknosa, gejala serangan daun terdapat bercak-bercak coklat diujung dan tepi daun, bercak coklat dikelilingi warna kuning dan terlihat sebagai pembatas antara daun yang sehat dengan daun yang tidak sehat/terserang penyakit. Penyebab serangan seperti jamur Melanconium sp, Botryodiplodia palmarum, Glomerella cingulata. Cara pengendalian sejak awal mulai dari pemindahan bibit, dimana seluruh media tanah bibit disertakan, jarak tanam, penyiraman dan pemupukan yang dilakukan secara teratur dan berimbang.
  1. Patch Yellow atau Penyakit Garis Kuning, gejala serangan terdapat bercak-bercak pada daun dengan bentuk melonjong warna kuning dan di bagian dalamnya berwarna coklat. Penyebab jamur Fusarium oxysporum, pengendalian melakukan proses inokulasi pada bibit dan tanaman muda, atau dengan melakukan aplikasi bahan yang mengandung Tricodherma & Bacillus ( produk CustomBio )
  1. Crown Disease atau Penyakit Tajuk, gejala serangan daun bagian tengah sobek, pelepah berukuran abnormal atau kecil-kecil, penyebabnya bias dikarenakan menurunnya sifat genetik indukan. Pengendalian dimulai sejak awal terutama melakukan seleksi indukan yang bersifat karier penyakit ini, sehingga akan didapatkan bibit yang mempunyai sifat-sifat yang sehat
  1. Bunch Rot atau Penyakit Busuk Tandan, gejala serangan adanya miselium bewarna putih diantara buah masak atau pangkal pelepah daun, penyebab jamur Marasmius palmivorus. Pengendalian dengan menjaga sanitasi kebun terutama pada musim penghujan, aplikasi difolatan 0.2 %, melakukan penyerbukan buatan atau kastrasi.