Selasa, 27 September 2011

PENYAKIT PADA TUMBUHAN,HEWAN DAN MANUSIA


A.    Penyakit-penyakit pada Manusia
1.      Osteoporosis
Yaitu suatu penyakit yang menyebabkan tingkat kepadatan tulang menurun. Osteoporosis menggerogoti kekuatan tulang trabecular sehingga kekuatannya berkurang drastis, juga tulang cortical menipis dan secara keseluruhan tulang akan mudah patah. Penyakit ini mengintai orang yang sudah lanjut dan wanita yang memasuki masa menopause.
2.      Osteomalacia
Penyakit ini mengakibatkan tulang menjadi lunglai diakibatkan kekurangan vitamin D atau kesalahan metabolisme di dalam tubuh. Sama halnya dengan osteoporosis, osteomalacia juga berpotensi membuat tulang cepat patah.
3.      GONORRHEA & CHLAMYDIA
-          Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa minggu setelah hubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit ini
-          Pada pria, penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari kemaluan pria. Buang air kecil dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat terasa berat atau tidak terasa sama sekali.
-           Gejala-gejala gonorrhea pada wanita biasanya sangat ringan atau tidak terasa sama sekali, tetapi kalau tidak diobati penyakit ini dapat menjadi parah dan menyebabkan kemandulan
-          Penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik bila ditangani secara dini
4.      Herpes
-          Disebabkan oleh virus, dapat diobati tetapi tidak dapat disembuhkan
-          Gejala timbul antara 3 sampai 10 hari setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini
-          Gejala awal muncul seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan berair.
-          Dalam 5 sampai 10 hari gejala hilang
-          Virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul lagi sesuatu saat, dan kadang-kadang sering
-          Wanita kerap kali tidak sadar bahwa ia menderita herpes akrena lecet terjadi di dalam vagina
5.      INFEKSI JAMUR
-          Disebabkan oleh jamur
-          Menyebabkan kegatalan berwarna merah di bawah kulit pria yang tidak disunat
-          Pada wanita akan ke luar cairan putih kental yang menyebabkan rasa gatal
-          Dapat disembuhkan dengan krim anti jamur

6.      SYPHILIS
-          Disebabkan oleh bakteria. Lesi muncul antara 3 minggu sampai 3 bulan setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini
-          Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada umumnya tidak terasa sakit
-          Luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap pada tubuh dan penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh Lecet-lecet ini akan hilang juga, dan virus akan menyerang bagiantubuh lain
-          Syphilis dapat disembuhkan pada tiap tahapan dengan penicillin
-          Pada wanita lesi dapat tersembunyi pada vagina
7.      VAGINISTIS
-          Infeksi pada vagina yang biasanya menyebabkan keluarnya cairan dari vagina yang berbau dan menimbulkan ketidak nyamanan
-          Disebabkan oleh berbagai jenis bakteri (bakteri gonorrhea, chlamydia) atau jamur
-          Juga dapat disebabkan oleh berbagai bakteri tidak berbahaya yang memang menetap pada vagina
-          Dapat diselidiki dengan meneliti cairan vagina tersebut dengan mikroskop
-          Pada umumnya dapat disembuhkan dengan obat yang tepat sesuai dengan penyebabnya.
8.      BISUL PADA ALAT KELAMIN
-          Disebabkan oleh virus (Virus Human Papilloma atau HPV)
-          Muncul berupa satu atau banyak bisul atau benjolan antara sebulan sampai setahun setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit tersebut
-          Pada umumnya tidak dapat terlihat pada wanita karena terletak di dalam vagina, atau pada pria karena terlalu kecil. Dapat diuji dengan lapisan cuka
-          Dapat berakibat serius pada wanita karena dapat menyebabkan kanker cervix
-           Bisul pada kelamin ini dapat disembuhkan, wanita harus menjalankan pap smear setiap kali berganti pasangan intim
9.      AIDS (ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME)/HIV DISEASE
-          Penyakit akibat hubungan intim yang paling serius, menyebabkan tidak bekerjanya sistim kekebalan tubuh
-          Tidak ada gejala yang nyata tanpa penelitian darah
-          Dapat menyebabkan kematian setelah sepuluh tahun setelah terinfeksi virus HIV, tetapi pengobatan telah ditemukan
-          Disebarkan melalui hubungan intim [berciuman, making love], hubungan dengan lendir penderita dan pemakaian jarum suntik secara bersamaan.
10.  KUTU DI BAWAH KULIT
-          Mirip dengan kutu kelamin, tetapi ukurannya lebih kecil dan menetap di bawah kulit
-          Menyebabkan luka-luka kecil dan gatal di seluruh tubuh
-          Diobati dengan obat cair yang diusapkan ke seluruh tubuh
-          Pakaian, seprei dan handuk harus dicuci setelah pengobatan, karena kutu dapat menetap pada kain-kain terebut

B.     Penyakit- penyakit pada Hewan
1.      DEMODECOSIS
Demodecosis disebabkan tungau (mite) Demodex canis pada anjing, sedangkan pada kucing kasus ini jarang terjadi dan disebabkan oleh Demodex cati. Tungau ini berkembang biak di folikel rambut dan mengakibatkan kerusakan kulit berupa furunculosis (kerusakan folikel rambut) yang dapat diperparah dengan adanya infeksi bakteri sekunder.
2.      SCABIES
Scabies disebabkan tungau Sarcoptes scabiei dan memiliki siklus hidup 17-21 hari. Berbeda halnya dengan demodex, scabies berkembang biak dan membentuk terowongan di bawah kulit, yaitu pada stratum korneum sehingga menyebabkan rasa gatal yang sangat pada hewan.
3.      JAMUR / FUNGI
Istilah gangguan kulit oleh jamur pada hewan biasa dikenal dengan ringworm atau dermatofit. Penularan fungi dapat terjadi melalui kontak langsung dari hewan penderita maupun lingkungan yang mengandung spora seperti di tempat tidur dan karpet dimana keistimewaan dari spora fungi dapat bertahan hingga beberapa bulan.
4.      Ringworm
Ringworm dapat menginfeksi anjing, kucing, manusia dan spesies lainnya yang dapat menular satu sama lain. Resiko kejadian ringworm akan meningkat berkaitan dengan beberapa faktor.
1.      Umur : jamur dapat menginfeksi hewan umur berapapun tetapi hewan berumur kurang dari 1 tahun mempunyai resiko tertinngi.
2.      Spesies dan Ras : Kucing mempunyai resiko lebih tinggi daripada anjing. Ras Persia pada kucing dan ras Yorkshire pada anjing serta ras berbulu panjang pada umumnya mempunyai resiko yang lebih tinggi.
3.      Status kekebalan : Kondisi hewan yang mengalami keadaan imunitas yang rendah seperti mengalami infeksi virus, bunting dan menyusui, malnutrisi, kanker, stress dan sedang meminum obat anti inflamasi
4.      Hewan-hewan yang berada dalam lingkungan populasi yang tinggi dan perawatan yang kurang baik.
5.      Lingkungan yang mempunyai cuaca yang panas dan lembab
5.      Demodex
Demodex sebenarnya merupakan flora normal di folikel rambut dan kelenjar sebaceous dalam jumlah kecil , yang proses perjalanannya menimbulkan penyakit disebabkan gangguan toleransi dari sistem imun hewan itu sendiri dan dapat dipicu oleh adanya gangguan imunologis dan genetik hewan.
 
6.      demodecosis
Gambaran klinis demodecosis pada anjing ditandai dengan adanya lesio pada kulit berupa erythema (kemerahan pada kulit) hingga hyperpigmentasi, kebotakan, dan penebalan kulit serta kerusakan folikel rambut (furunculosis) dan dapat ditambah dengan adanya infeksi bakteri sekunder yang memperparah kerusakan kulit.
7.      Meningitis
Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu membrane atau selaput yang melapisi otak dan syaraf tunjang. Meningitis dapat disebabkan berbagai organisme seperti virus, bakteri ataupun jamur yang menyebar masuk kedalam darah dan berpindah kedalam cairan otak. Pasien yang diduga mengalami Meningitis haruslah dilakukan suatu pemeriksaan yang akurat, baik itu disebabkan virus, bakteri ataupun jamur

8.      Anthrax (Radang Limpa)
Penyakit anthrax disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Bakteri ini bentuknya panjang, terbungkus kapsul. Pada kondisi yang kurang menguntungkan, bakteri ini akan membentuk spora untuk melindungi dirinya, sehigga ia mampu bertahan hidup dalam segala cuaca dan dalam waktu bertahun-tahun. Penyakit juga bisa hidup dalam suasana anaerob, sehingga apabila mereka terbenam ke dalam lapisan tanah pun tetap bisa bertahan hidup. Pada saat tanah tergenang air, dicangkul atau dibajak, mereka terangkat ke atas.
 9.      Surra
Penyebabnya adalah sejenis protozoa Trypanosoma evansi. Protozoa ini hidup di dalam darah penderita dan mengisap glukosa yang terkandung di dalam darah. Selain itu, ia mengeluarkan sejenis racun yang disebut trypanotoksin yang bisa mengganggu penderita.
10.  Radang Paha
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Clostridium chanvoei. Hidupnya anaerob (tanpa udara). Bahkan bisa membentuk spora jika kondisi tidak menguntungkan. Sehingga mereka bertahan hidup cukup lama di dalam tanah ataupun di rerumputan. Spora ini akan mati di dalam air mendidih selama 15 menit dan yang terdapat di dalam daging akan mati pada temperatur 110oC selama 6 jam. Bakteri yang berada di dalam maupun di luar tubuh dapat membentuk spora.
C.    Penyakit-penyakit pada Tumbuhan
1.      Wereng dewasa
Wereng dewasa menetap dipangkal tanaman. Selain mengeluarkan virus kerdil rumput dan kerdil hampa. Jika terserang virus kerdil rumput, padi beranak banyak, daun menjadi pendek dan tidak bermalai. Sementara virus kerdil hampa membuat daun pendek, kaku, anakkan bercabang, dan malai hampa.
  1. Bud Rot atau Penyakit Busuk Titik Tumbuh, gejala serangan pada tanaman yang terserang, kuncupnya mengeluarkan bau busuk, kuncup membusuk dan mudah dicabut. Penyebab serangan bakteri erwinia, pengendalian dapat mengaplikasikan bakteri yang berfungsi sebagai pemangsa bagi bakteri erwinia.
  1. Spear Rot atau Busuk Kuncup, gejala serangan daun berwarna kecoklatan, jaringan pada kuncup yang terserang membusuk. Penyebab serangan ini sampai saat ini masih dalam kajian dan belum menemukan penyerang yang pasti. Pengendalian yang dilakukan masih sebatas melakukan pemotongan bagian kuncup yang terserang.

  1. Upper Stem Rot atau Penyakit Busuk Batang Atas, gejala serangan memperlihatkan batang pada ketinggian sekitar 2 m di atas tanah membusuk dan berwarna coklat keabuan, warna daun yang terbawah berubah dan selanjutnya akan mati. Serangan disebabkan oleh jamur fomex noxius, penanganan dengan cara membuang bagian batang yang terserang dan menutup bekas luka dengan obat luka yang ada. Pada kondisi parah tanaman dibongkar dan dimusnahkan.
  1. Basal Stem Rot atau Penyakit Busuk Pangkal Batang, gejala serangan pada daun yang terserang akan berwarna hijau pucat, tempat yang terinfeksi mengeluarkan getah, pada daun yang tua akan layu dan patah. Penyebab serangan adalah jamur Ganoderma, pengendalian dan pencegahan dapat melakukan aplikasi dengan menggunakan bahan yang mengandung Tricodherma ( produk CustomBio ), dapat disemprotkan kebagian yang terserang dan penyemprotan pada tanah sekeliling tanaman pokok secara melingkar. 
  1. Dry Basal Rot atau Penyakit Busuk Kering Pangkal Batang, gejala serangan tandan buah membusuk, pelepah daun terutama bagian bawah patah, penyebabnya jamur Ceratocytis paradoxa, penanganan untuk tanaman yang sudah terserang secara hebat dengan melakukan pembongkaran dan pemusnahan dengan cara dibakar.
  1. Blast Disease atau Penyakit Akar, gejala serangan pertumbuhan tanaman terlihat tidak normal, daun menguning, keragaan tanaman tidak segar. Penyebab serangan jamur Rhizoctonia lamellifera, Phytium sp , pengendalian dimulai sejak awal kegiatan di dalam pesemaian dengan mempersiapkan media yang tidak terkontaminasi jamur, drainase yang baik agar tidak terjadi kekeringan yang ekstrim pada tanaman

  1. Anthracnose atau Penyakit Antraknosa, gejala serangan daun terdapat bercak-bercak coklat diujung dan tepi daun, bercak coklat dikelilingi warna kuning dan terlihat sebagai pembatas antara daun yang sehat dengan daun yang tidak sehat/terserang penyakit. Penyebab serangan seperti jamur Melanconium sp, Botryodiplodia palmarum, Glomerella cingulata. Cara pengendalian sejak awal mulai dari pemindahan bibit, dimana seluruh media tanah bibit disertakan, jarak tanam, penyiraman dan pemupukan yang dilakukan secara teratur dan berimbang.
  1. Patch Yellow atau Penyakit Garis Kuning, gejala serangan terdapat bercak-bercak pada daun dengan bentuk melonjong warna kuning dan di bagian dalamnya berwarna coklat. Penyebab jamur Fusarium oxysporum, pengendalian melakukan proses inokulasi pada bibit dan tanaman muda, atau dengan melakukan aplikasi bahan yang mengandung Tricodherma & Bacillus ( produk CustomBio )
  1. Crown Disease atau Penyakit Tajuk, gejala serangan daun bagian tengah sobek, pelepah berukuran abnormal atau kecil-kecil, penyebabnya bias dikarenakan menurunnya sifat genetik indukan. Pengendalian dimulai sejak awal terutama melakukan seleksi indukan yang bersifat karier penyakit ini, sehingga akan didapatkan bibit yang mempunyai sifat-sifat yang sehat
  1. Bunch Rot atau Penyakit Busuk Tandan, gejala serangan adanya miselium bewarna putih diantara buah masak atau pangkal pelepah daun, penyebab jamur Marasmius palmivorus. Pengendalian dengan menjaga sanitasi kebun terutama pada musim penghujan, aplikasi difolatan 0.2 %, melakukan penyerbukan buatan atau kastrasi.  

Minggu, 17 Juli 2011

Perkembangan Sosiologi Global dan di Indonesia


1.    Perkembangan Sosiologi secara global
Sebagai suatu disiplin akademis yang mandiri, sosiologi masih berumur relatif muda yaitu kurang dari 200 tahun. Istilah sosiologi untuk pertama kali diciptakan oleh Auguste Comte dan oleh karenanya Comte sering disebut sebagai bapak sosiologi. Istilah sosiologi ia tuliskan dalam karya utamanya yang pertama, berjudul The Course of Positive Philosophy, yang diterbitkan dalam tahun 1838. Karyanya mencerminkan suatu komitmen yang kuat terhadap metode ilmiah. Menurut Comte ilmu sosiologi harus didasarkan pada observasi dan klasifikasi yang sistematis bukan pada kekuasaan dan spekulasi. Hal ini merupakan pandangan baru pada saat itu.
Di Inggris Herbert Spencer menerbitkan bukunya Principle of Sociology dalam tahun 1876. Ia menerapkan teeori evolusi organik pada masyarakat manusia dan mengembangkan teori besar tentang “evolusi sosial” yang diterima secara luas beberapa puluh tahun kemudian.
Seorang Amerika Lester F. Ward yang menerbitkan bukunya “Dynamic Sociology” dalam tahun 1883, menghimbau kemajuan sosial melalui tindakan-tindakan sosial yang cerdik yang harus diarahkan oleh para sosiolog.
Seorang Perancis, Emile Durkheim menunjukkan pentingnya metodologi ilmiah dalam sosiologi. Dalam bukunya Rules of Sociological Method yang diterbitkan tahun 1895, menggambarkan metodologi yang kemudian ia teruskan penelaahannya dalam bukunya berjudul Suicide yang diterbitkan pada tahun 1897. Buku itu memuat tentang sebab-sebab bunuh diri, pertama-tama ia merencanakan disain risetnya dan kemudian mengumpulkan sejumlah besar data tentang ciri-ciri orang yang melakukan bunuh diri dan dari data tersebut ia menarik suatu teori tentang bunuh diri.
Kuliah-kuliah sosiologi muncul di berbagai universitas sekitar tahun 1890-an. The American Journal of Sociology memulai publikasinya pada tahun 1895 dan The American Sociological Society (sekarang bernama American Sociological Association) diorganisasikan dalam tahun 1905.
Sosiolog Amerika kebanyakan berasal dari pedesaan dan mereka kebanyakan pula berasal dari para pekerja sosial; sosiolog Eropa sebagian besar berasal dari bidang-bidang sejarah, ekonomi politik atau filsafat.
Urbanisasi dan industrialisasi di Amerika pada tahun 1900-an telah menciptakan masalah sosial. Hal ini mendorong para sosiolog Amerika untuk mencari solusinya. Mereka melihat sosiologi sebagai pedoman ilmiah untuk kemajuan sosial. Sehingga kemudian ketika terbitnya edisi awal American Journal of Sociology isinya hanya sedikit yang mengandung artikel atau riset ilmiah, tetapi banyak berisi tentang peringatan dan nasihat akibat urbanisasi dan industrialisasi. Sebagai contoh suatu artikel yang terbit di tahun 1903 berjudul “The Social Effect of The Eight Hour Day” tidak mengandung data faktual atau eksperimental. Tetapi lebih berisi pada manfaat sosial dari hari kerja yang lebih pendek.
Namun pada tahun 1930-an beberapa jurnal sosiologi yang ada lebih berisi artikel riset dan deskripsi ilmiah. Sosilogi kemudian menjadi suatu pengetahuan ilmiah dengan teorinya yang didasarkan pada obeservasi ilmiah, bukan pada spekulasi-spekulasi.
Para sosiolog tersebut pada dasarnya merupakan ahli filsafat sosial. Mereka mengajak agar para sosiolog yang lain mengumpulkan, menyusun, dan mengklasifikasikan data yang nyata, dan dari kenyataan itu disusun teori sosial yang baik.
Bapak Pendiri Sosiologi (The Founding Fathers Of Sosiology) yang sampai kini pikirannya masih dipakai dalam teori sosiologi, yaitu Auguste Comte, Karl Marx, Max Weber, dan Emile Durkheim. Pandangan mereka telah memberi stimulan diskusi panjang tentang pelbagai persoalan terkait dgn kehidupan ekonomi, politik, dan kebudayaan. Pandangan mereka juga digunakan dalam disiplin ilmu social lain seperti ilmu politik, ekonomi, antropologi, dan sejarah.













2.    Perkembangan Sosiologi di Indonesia
Sejak jaman kerajaan di Indonesia sebenarnya para raja dan pemimpin di Indonesia sudah mempraktikkan unsur-unsur Sosiologi dalam kebijakannya begitu pula para pujangga Indonesia. Misalnya saja Ajaran Wulang Reh yang diciptakan oleh Sri PAduka Mangkunegoro dari Surakarta, mengajarkan tata hubungan antara para anggota masyarakat Jawa yang berasal dari golongan-golongan yang berbeda, banyak mengandung aspek-aspek Sosiologi, terutama dalam bidang hubungan antar golongan (intergroup relations).
Ki Hajar Dewantoro, pelopor utama pendidikan nasional di Indonesia, memberikan sumbangan di bidang sosiologi terutama mengenai konsep-konsep kepemimpinan dan kekeluargaan di Indonesia yang dengan nyata di praktikkan dalam organisasi pendidikan Taman Siswa.
Pada masa penjajahan Belanda ada beberapa karya tulis orang berkebangsaan belanda yang mengambil masyarakat Indonesai sebagai perhatiannya seperti Snouck Hurgronje, C. Van Vollenhoven, Ter Haar, Duyvendak dll. Dalam karya mereka tampak unsur-unsur Sosiologi di dalamnya yang dikupas secara ilmiah tetapi kesemuanya hanya dikupas dalam kerangka non sosiologis dan tidak sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Sosiologi pada waktu itu dianggap sebagai Ilmu pembantu bagi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Dengan kata lain Sosiologi ketika itu belum dianggap cukup penting dan cukup dewasa untuk dipelajari dan dipergunakan sebagai ilmu pengetahuan, terlepas dari ilmu-ilmu pengetahuan lainnya.
Kuliah-kuliah Sosiologi mulai diberikan sebelum Perang Dunia ke dua diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Hukum (Rechtshogeschool) di Jakarta. Inipun kuliah Sosiologi masih sebagai pelengkap bagi pelajaran Ilmu Hukum. Sosiologi yang dikuliahkan sebagin besar bersifat filsafat Sosial dan Teoritis, berdasarkan hasil karya Alfred Vierkandt, Leopold Von Wiese, Bierens de Haan, Steinmetz dan sebagainya.
Pada tahun 1934/1935 kuliah-kuliah Sosiologi pada sekolah Tinggi Hukum tersebut malah ditiadakan. Para Guru Besar yang bertaggung jawab menyusun daftar kuliah berpendapat bahwa pengetahuan dan bentuk susunan masyarakat beserta proses-proses yang terjadi di dalamnya tidak diperlukan dalam pelajaran hukum.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, seorang sarjana Indonesia yaitu Soenario Kolopaking, untuk pertama kalinya member kuliah sosiologi (1948) pada Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta (kemudia menjadi Fakultas Sosial dan Ilmu Politik UGM . Beliau memberika kuliah dalam bahasa Indonesai ini merupakan suatu yang baru, karena sebelum perang dunia ke dua semua perguruan tinggi diberikan da;am bahasa Belanda. Pada Akademi Ilmu Politik tersebut, sosiologi juga dikuliahkan sebagai ilmu pengetahuan dalam Jurusan Pemerintahan dalam Negeri, hubungan luar negeri dan publisistik. Kemudian pendidkikan mulai di buka dengan memberikan kesempatan kepara para mahasiswa dan sarjana untuk belajar di luar negeri sejak tahun 1950, mulailah ada beberapa orang Indonesia yang memperdalam pengetahuan tentang sosiologi.
Buku Sosiologi mulai diterbitkan sejak satu tahun pecahnya revolus fisik. Buku tersebut berjudul Sosiologi Indonesai oleh Djody Gondokusumo, memuat tentang beberapa pengertian elementer dari Sosiologi yang teoritis dan bersifat sebagai Filsafat.
Selanjutnya buku karangan Hassan Shadily dengan judul Sosilogi Untuk Masyarakat Indonesia yang merupakan merupakan buku pelajaran pertama yang berbahasa Indonesia yang memuat bahan-bahan sosiologi yang modern.
Para pengajar sosiologi teoritis filosofis lebih banyak mempergunakan terjemahan buku-bukunya P.J. Bouman, yaitu Algemene Maatschapppijleer dan Sociologie, bergrippen en problemen serta buku Lysen yang berjudul Individu en Maatschapppij.
Buku-buku Sosiologi lainnya adalah Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas karya Mayor Polak, seorang warga Negara Indonesia bekas anggota Pangreh Praja Belanda, yang telah mendapat pelajaran sosiologi sebelum perang dunia kedua pada universitas Leiden di Belanda. Beliau juga menulis buku berjudul Pengantar Sosiologi Pengetahuan, Hukum dan politik terbit pada tahun 1967. Penulis lainnya Selo Soemardjan menulis buku Social Changes in Yogyakarta pada tahun 1962. Selo Soemardjan bersama Soelaeman Soemardi, menghimpun bagian-bagian terpenting dari beberapa text book ilmu sosiologi dalam bahasa Inggris yang disertai dengan pengantar ringkas dalam bahasa Indonesia dirangkum dalam buku Setangkai Bunga Sosiologi terbit tahun 1964.
Dewasa ini telah ada sejumlah Universitas Negeri yang mempunyai Fakultas Sosial dan politik atau Fakultas Ilmu Sosial. Sampai saat ini belum ada Universitas yang mngkhususkan sosiologi dalam suatu fakultas sendiri, namun telah ada Jurusan Sosiologi pada beberapa fakultas Sosial dan Politik UGM, UI dan UNPAD.
Penelitian-penelitian sosiologi di Indonesai belum mendapat tempat yang sewajarnya, oleh karena masyarakat masih percaya pada angka-angka yang relative mutlak, sementara sosiologi tidak akan mungkin melakukan hal-hal yang berlaku mutlak disebkan masing-masing manusia memiliki kekhususan. Apalagi masyarakat Indonesai merupakan masyarakat majemuk yang mencakup berates suku.